.webp)
GenPI.co - Namaku Sandra. Aku sudah menjalin hubungan dengan Roy selama lima bulan lamanya. Aku mengenal Roy di sebuah kafe di kawasan Jakarta Pusat. Selama menjadi pacar Roy, aku selalu dimanjakan dengan sejumlah barang-barang mewah.
Sekali pergi ke mall, apa yang aku lihat pasti menjadi milikku. Aku tak pernah menaruh curiga dengannya. Aku menganggap apa yang diberikan kepadaku adalah bentuk rasa sayangnya.
Setahuku dia menjadi seorang staf di sebuah perusahaan swasta di Jakarta. Namun, dia mampu memberikan sejumlah barang-barang branded. Awalnya aku merasa Roy sedang mendapatkan bonus dari bosnya atau insentif.
BACA JUGA: Pelayananku Nikmat, Bupati Janda Tak Kuasa Menahan Hasrat
Tidak hanya itu, selama menjadi pacarnya aku belum pernah diajak ke apartemennya. Setiap aku ingin mampir ke sana, dia selalu banyak alasan. Padahal aku selalu berusaha jujur dan terbuka dengannya.
Hingga suatu saat kami bertengkar hebat dan nyaris putus. Saat itu, Roy luluh dan membawaku ke apartemennya.
Saat itu aku agak lama main ke apartemen Roy. Awalnya aku tidak menemukan kecurigaan sampai akhirnya aku menemukan parfum aroma white musk di kamar. Aku paham betul, aroma itu, bukan selera Roy.
Tanya basa-basi aku menanyakan kepemilikan parfum itu. Dia pun menjawab bahwa itu milik sepupunya yang sering nginep di sana.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News