
Setelah itu, dia pun keluar dan mulai memelukku, sesekali bernapas di telingaku. Saat MA membuka handuk yang aku pakai, tiba-tiba suara ketukan pintu sangat keras di depan.
"Woy, kalian, keluar!," teriakkan suara perempuan sambil merintih nangis.
Aku dan dia bergegas memakai baju kami. Namun, belum semua pakaian kami pakai, pintu itu terbuka dan aku sangat terkejut karena itu adalah istri MA.
Dia memaki-maki aku, bahkan tidak segan menjambak kepalaku sambil berteriak "pelakor" kepadaku. Aku hanya bisa menjerit menangis dan malu.
Akhirnya, setelah polisi datang aku langsung memakai seluruh pakaianku dan bergegas ke kantor polisi. Di sana aku meminta maaf dan mengatakan khilaf kepada istrinya.
Di kantor polisi, aku mengaku baru saja memulai hubungan ini. Padahal, kami sudah melakukan hal seperti ini hampir setiap hari.
BACA JUGA: Aku Sikat Terong Dosenku di Kampus, Nikmatnya Bikin Ketagihan
Namun, aku tidak kapok. Saat ini aku tidak lagi bekerja sebagai sekretarisnya, aku mendirikan sebuah usaha roti pemberian modal dari MA.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News