
GenPI.co - Kisah cintaku dengan Dian cukup memusingkan. Aku mencintainya sepenuh hati. Dia seolah menyambutku setengah hati.
O, iya. Namaku Galih. Aku perantauan di Surabaya. Asalku Jakarta. Aku ingin merasakan suasana baru sehingga nekat bekerja di Surabaya.
Kota yang menyenangkan. Surabaya sudah tidak berbeda jauh dengan Jakarta. Semuanya ada.
BACA JUGA: Kisah Cintaku Bersemi di Konser Musik
Aku bertemu Dian di sebuah kafe. Dia adalah teman dari rekan kerjaku. Kami dikenalkan. Biasa saja. Tidak ada yang istimewa.
Perjalanan kami baru istimewa setelah aku mengutarakan isi hatiku. Tak bisa dimungkiri, aku mencintainya.
BACA JUGA: Kisah Cintaku, Aku Memintanya Langsung kepada Mamanya
Pandangan pertama biasa. Setelah itu, semuanya menjadi istimewa. Dian tidak langsung menerima uluran perasaanku.
Orang zaman dahulu bilang dia seperti merpati. Jinak, tetapi susah ditangkap.
BACA JUGA: Kisah Cintaku dan Pacarku Seperti Roller Coaster
“Kamu masih meragukan perasaanku?” tanyaku.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News