
Pesanku juga sangat sering tidak dibalas. Kalaupun dibalas, pasti selalu sangat pendek. Tidak ada basa-basi.
Benar-benar datar. Namun, aku memang tidak berkutik. Cintaku kepada Titi teramat besar. Aku sudah menyimpannya sangat lama.
Aku lupa persisnya. Titi pun tahu. Namun, dia seolah memiliki permainan sendiri soal kisah cinta yang kupendam.
BACA JUGA: Kisah Cintaku: Riri, Aku Masih Menunggu Janjimu
“Kamu jahatnya sama aku doang. Sama yang lain kamu nggak batu,” kataku.
“Salah kamu sendiri,”
BACA JUGA: Kisah Horor: Aku Ditumpangi Arwah Gentayangan Saat Pulang Kerja
“Salahku apa?”
“Mereka nggak setengah-setengah, kok. Aku nggak mau cuma setengah-setengah,” balas Titi.
BACA JUGA: Kisah Horor: Aura Rumahku Berbeda Sejak Paman Meninggal
“Kamu udah bangun tembok tebal denganku,” jawabku.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News