
"Enggak mungkin, gue enggak percaya bayi itu adalah anak gue," ujarnya.
"Asal lo tahu, gue enggak pernah menjalin hubungan dengan siapa pun setelah putus dari lo. Pokoknya lo harus tanggung jawab," tegasku.
Setelah mendengar penjelasanku dengan nada emosi, akhirnya dia mau bertanggung jawab.
BACA JUGA: Suami Pulang Larut Malam, Papa Mertua Makin Sayang
Kami kemudian menikah hingga akhirnya anak aku lahir ke bumi.
Namun, berada di satu atap membuat hubungan kami sebagai suami istri sangat memburuk.
BACA JUGA: Aku Pasrah Rahasiaku Dibongkar Bapak Mertua
Hampir setiap hari kami cekcok dan dia selalu menyalahkan aku atas apa yang terjadi.
Merasa tak tahan, aku akhirnya memutuskan berpisah dengannya.
Aku berniat untuk menghidupi anakku seorang diri daripada harus mendapat tekanan dari pria yang berengsek tersebut.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News