
GenPI.co - Assalamualaikum, perkenalkan namaku Dita Paramitha, wong Jowo asli. Usiaku 23 tahun.
Ini kisah perjalanan menjadi mualaf. Sejak kecil aku sudah mengikuti praktik salat, tepatnya saat duduk di bangku SD.
Terlebih, di sekitarku termasuk keluarga banyak yang muslim. Itu salah satu alasanku mualaf.
BACA JUGA: Cerita Mualaf Deddy Corbuzier, Tersentil Pesan Syekh Ali Jaber
Temanku juga sering mengajakku untuk ikut ke masjid dan menjadi remaja aktif di sana.
Bahkan, aku juga mengikuti ibadah puasa meski tidak tahu maknanya.
BACA JUGA: Kisah Mualaf: Hidayah Allah Datang Kepadaku Tanpa Aku Minta
Saat itu aku masih mengikuti kepercayaan orang tua. Namun, setelah usiaku 17 tahun, aku memutuskan untuk mengucapkan dua kalimat syahadat.
Jujur, perasaan ini sungguh campur aduk. Sangat luar biasa bahagianya.
Entah mengapa, aku merasa hatiku terasa tenang dan seperti bayi yang baru lahir.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News