
"Bahagia bersamaku?" tanyaku.
"Senyum ini seharusnya bisa menjawab pertanyaanmu itu," kata Kinan sembari menunjukkan senyum terbaiknya.
Kehidupanku jadi lebih berwarna dengan kehadiran Kinan. Hijau, kuning, biru, merah, dan banyak lagi lainnya, semua ada.
BACA JUGA: Pedang Menantu Sungguh Sakti, Sekali Dipegang Aku Menjerit-jerit
Namun, ternyata kebahagiaan yang aku rasakan bersama Kinan tak berlangsung lama. Mendadak Kinan hilang.
Semua nomor yang dia punya tak bisa dihubungi. Semua alamat yang dia beri juga tak bisa dicari.
BACA JUGA: Besar dan Kokoh, Tongkat Milik Menantu Membuatku Berbinar-binar
Setelah banyak pencarian, Kinan datang menemuiku. Matanya yang dulu indah kini terlihat sayu.
"Mas, maafkan aku," kata Kinan.
"Untuk apa? Tak apa, tak apa kalau kamu mau pergi sebentar, tetapi jangan lupa kembali lagi," jawabku.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News