
Namun, dia tidak juga segera menyatakan cinta kepadaku. Aku pun geregetan.
"Selama ini kamu menilai aku apa?" kataku
Dia lantas bercerita banyak, kami jadi saling terbuka.
BACA JUGA: Azab Istri Egois, Sang Suami Direnggut Maut
Dia mengaku nyaman jalan denganku dan aku adalah wanita baik.
"Maaf, aku sepertinya belum bisa membuka hati lagi," katanya.
BACA JUGA: Selingkuh dengan Gadis Penjual Kopi, Tuhan Turunkan Azab
Aku memakluminya, wanitanya sebelum aku memang benar-benar telah menyakiti hatinya.
Aku dan dia pun kini hanya berteman, berbagai kebahagiaan, tanpa tuntutan ala anak pacaran. Namun, asik juga dijalani.
Ya, inilah hidup, ikatan cinta hadir saat Tuhan telah merestui kami, tetapi kenyataannya itu belum. Selama belum ada, hubungan ini pun akan terus mengambang.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News