
GenPI.co - Suara kapal mendayu pertanda ingin meninggalkan pelabuhan. Ya, ungkapan ini cukup tepat sebagai pertanda hati yang sedih karena akan ditinggalkan.
Namaku Yeri. Aku ingin kembali mengingat masa sulit percintaanku dengan Tio hingga hubungan kami benar-benar selesai.
Pada akhir perjumpaan kami, aku berulang kali berkata kasar kepadanya karena terang-terangan selingkuh di depan mataku.
BACA JUGA: Manuver Luhut Dibongkar, Seret Megawati
"Apa kamu masih punya muka untuk bertemu denganku? Tahu diri, lah," ucapku.
"Sebenarnya, aku hanya ingin mengucapkan terima kasih untuk dua tahun bersama denganmu," jawabnya.
BACA JUGA: Analisis Pengamat Soal Gatot Nurmantyo, Mohon Dibaca
Mendengar pernyataan itu, aku tidak bergeming lantaran sudah menelan pahit karena dia berkhianat.
Aku pun pergi meninggalkan Tio dengan perasaan sedih, tetapi juga merasa bahagia.
BACA JUGA: Geger, Jenazah Wanita Berambut Panjang Terbungkus Kardus
Sebab, aku merasa diselamatkan dari cinta yang buruk dengannya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News