
"Kayara biasa saja, Pak. Nggak cantik," jawabku.
"Kamu ini di kampus pasti banyak yang deketin. Kok, nggak pernah bawa cowok ke sini?" tanya Pak Sandy.
"Kayara pengin fokus kuliah, Pak," jawabku.
BACA JUGA: Aku Telat Bayar, Bapak Kos Masuk Kamar, Akhirnya…
Aku memang cukup dekat dengan Pak Sandy. Kami berdua juga sering terlibat dalam obrolan yang cukup serius.
Obrolan tentang kehidupan, masa depan, cinta, dan masih banyak lagi. Beliau sangat cocok menjadi teman bicara.
BACA JUGA: Selamat Jalan Ma, Sekarang Sudah Tak Sakit Lagi
Pak Sandy juga sangat ringan tangan. Dia selalu bersedia membantu ketika aku meminta pertolongan.
Suatu hari, aku tiba-tiba berpikir mengecat kamar indekosku. Aku pun meminta izin terlebih dahulu kepada Pak Sandy.
"Pak, saya mau ganti warna dinding indekos, boleh?" ujarku.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News