
Aku dan bapak lalu mendorong gerobak bergantian ke alun-alun kota. Di sana, biasanya ada banyak orang berkumpul.
Walakin, di tengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4, aku tidak yakin akan seramai biasanya.
Benar saja, orang-orang yang ada di alun-alun sedikit, hanya hitungan jari. Mungkin lebih banyak pedagang kaki lima dibanding pembelinya.
BACA JUGA: Suami Menantang Ombak di Lautan, Aku Digoyang Mantan Tanpa Ampun
Satu gelas tersaji, lanjut ke gelas kedua, dan ketiga. Aku pikir, itu jadi yang terakhir.
Sudah dua jam, dan hanya laku tiga. Sebentar lagi pukul 20.00 WIB.
BACA JUGA: Main Sampai Subuh di Atas Ranjang dengan Kekasihku! Rasanya, Ah..
Rombongan berseragam sebentar lagi datang mengusir aku dan bapak.
"Sudah mulai sepi, apa tidak pulang saja, Pak?" kataku.
BACA JUGA: Demi Lulus Kuliah, Aku Rela Lakukan ini dengan Dosen
Bapak menggeleng, matanya menatap motor yang lalu lalang di depannya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News