
Tiga jam sebelumnya, aku mendapati saturasi oksigen ayah terus menurun. Pasokan oksigen dari rumah sakit tidak membuatku tenang.
Aku memutuskan mencari sendiri tabung oksigen ke penjuru Jakarta.
Satu toko ku sambangi, penuh. Berpindah ke toko lain, kembali penuh. Ada sepuluh toko lain yang aku datangi hingga akhirnya menemukan yang terakhir.
BACA JUGA: Berkat Pramugari, Aku Bertemu Jodoh dan Menjadi Selebgram
Antreannya mengular panjang, tetapi aku tak punya pilihan lain.
Kudapati wajah orang-orang yang mengantre itu tegang. Sesekali mereka mengecek hp dan terlihat mengetikkan sesuatu.
BACA JUGA: Di Malam Pertama, Suamiku Tega Melampiaskan Nafsu dengan Mantan
Begitu pula denganku yang selalu berkabar dengan ibu.
"Alhamdulillah, Bu. Ketemu toko tabung oksigen yang masih ada stok," kataku.
Ibu tampak gembira, sebuah pesan yang berisi rapalan doa dan ucapan terima kasih kepada Tuhan kubaca dengan baik.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News