
GenPI.co - Sungguh galau hati dan batinku dengan hubungan ini. Kisah asmaraku sepertinya tidak akan bisa sampai ke pelaminan.
Hubunganku dengan Yohanes sungguh rumit, kami terhalang oleh “tembok” yang sangat besar. Bahkan, kami sibuk mencari jalan keluar, tetapi tetap saja buntu.
BACA JUGA: Kisah Mualaf: Gue Makin Semangat Belajar Islam Sejak Kuliah
Lima tahun aku menjalin kasih berbeda keyakinan dengan Yohanes. Tahun pertama hingga ketiga hubunganku lancar-lancar saja, seperti jalan tol.
Namun, empat hingga kelima hatiku bergejolak, seperti ingin mengakhiri tetapi masih mencintai. Aku harus apa? Aku harus bagaimana?
"Tuhan, tolong kami," sungguh doa yang aku panjatkan tiap malam.
Sebenarnya, aku dan Yohanes sepakat untuk menikah meski berbeda keyakinan. Pikirku, kami bisa menikah di luar negeri yang memperbolehkan perbedaan keyakinan saling menikah.
Namun, setelah melihat kedua orang tuaku, rasanya tak sanggup melanjutkan hubungan ini.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News