
GenPI.co - Bagi mereka yang hobi mendaki, Djukardi ‘Bongkeng’ Adriana, adalah nama besar, seorang legenda. Pendaki senior ini sudah melanglang buana untuk menaklukan puncak-puncak tertinggi di dunia.
Pada kegiatan pendakian bersama Teka Tambora 2019, Djukardi adalah satu dari 144 peserta yang menuju puncak Tambora. Menjadi rangkaian Festival Pesona Tambora 2019, para peserta Teka Tambora 2019 ini melalui Jalur Pendakian Kawinda Toi, Taman Nasional Gunung Tambora ini dilepas oleh Muhammad Putra Feryandi selaku ketua pelaksana pada Senin (8/4) lalu.
Pada Rabu (10/4), peserta telah kembali turun dari puncak Gunung Tambora melalui jalur yang sama.
Para peserta Teka Tambora 2019.
Dua kali mendaki gunung di kawasan tersebut, Djukardi yang dikenal dengan sapaan Uwak Bongkeng ini memuji kondisi jalur pendakian Kawinda To’i. Ia mengaku merasakan sensasinya berbeda dengan pendakian pertamanya saat melewati jalur pendakian Pancasila.
Bahkan menurutnya, jalur pendakian Kawinda To’i sangat mirip dengan jalur pendakian Gunung Kilimanjaro, di Tanzania.
"Jalur ini sangat bagus dengan kombinasi vagetasi yang masih rapat dan jalur yang menantang, saya pernah mendaki Gunung Kilimanjaro, dan Jalur Kawinda Toi ini menurut saya mirip sekali dengan Jalur pendakian di Gunung Kilimanjaro,” ucap Djukardi
Ia tak segan menyebut Gunung Tambora, khususnya Jalur Pendakian Kawinda Toi, sebagai Kilimanjaro-nya indonesia.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News