
GenPI.co - Kasus usulan anggaran pembelian lem Aibon menjadi viral gara-gara unggahan salah satu politisi PSI William Aditya Sarana mengenai rancangan anggaran 2020 untuk Dinas Pendidikan DKI Jakarta.
"Ternyata Dinas Pendidikan menyuplai dua kaleng lem aibon per murid setiap bulannya. Buat apa?" tulis William dalam media sosialnya.
BACA JUGA: Menyoal Larangan PNS Bercadar, Ini Dia Respons Menhan Prabowo
Sementara itu, Kasubag Tata Usaha Suku Dinas Pendidikan Wilayah 1 Jakarta Barat Sudarman merupakan sosok yang menginput usulan anggaran pembelian lem Aibon sebesar Rp 82,8 miliar.
Sudarman mengaku tidak menyangka lem Aibon yang ia tulis menjadi sumber kehebohan di publik. Lem itu sebagai bagian dari komponen alat tulis kantor (ATK) dalam rancangan anggaran untuk tahun 2020.
Lem Aibon yang tercantum sebesar Rp82,8 miliar dalam Rancangan Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Sementara (RKUA PPAS) Dinas Pendidikan DKI itu berasal dari pemikiran sederhana Sudarman. Dia merasa nantinya komponen itu akan diubah.
"Iya, salah pilih. Jadi, karena ada pilihan lain, ada banyak pilihan lain, artinya saya nggak berpikir sampai sejauh ini. Katakanlah kebutuhan Aibon itu menjadi viral sampai begini," ujar Sudarman.
BACA JUGA: Menyoal Larangan Cadar dan Celana Cingkrang, Ini Kata Komnas HAM
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News