
GenPI.co - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan demonstrasi mahasiswa di gedung DPR yang berujung rusuh beberapa waktu lalu mirip dengan pola kericuhan pada 21-22 Mei 2019.
"Unjuk rasa yang semula baik, terutama di hari-hari awal berlangsung relatif aman dan damai, tetapi dalam dua hari terakhir berubah jadi anarkistis," kata Tito saat konferensi pers di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis (26/9).
Aksi anarkistis itu, kata Kapolri, ditandai dengan perusakan, pembakaran, penutupan jalan, dan penganiayaan kepada petugas dengan melempar batu, petasan, dan bom molotov.
BACA JUGA: Wiranto: Ada Upaya Menggagalkan Pelantikan Presiden Terpilih
Tito melihat ada semacam perubahan yang terjadi selama dua hari belakangan dari demonstrasi yang damai menjadi anarkistis karena ada pihak-pihak yang mengambil momentum untuk agenda politik lain.
Cara-cara yang dilakukan, kata Tito, menjadi tidak tepat seperti pembakaran ban, pos polisi, kendaraan TNI, dan sebagainya.
"Ini mirip dengan pola kerusuhan tanggal 21-22 Mei lalu. Dimulai sore dan berlangsung sampai malam hari, dan ini cukup sistematis. Artinya, ada pihak-pihak yang mengatur itu," katanya.
Tito menegaskan cara-cara yang dilakukan dengan anarkistis merupakan pelanggaran hukum dan merugikan masyarakat, seperti menutup jalan.(Zuhdiar Laeis/ANT)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News