
GenPI.co - Traveling sekarang sudah menjadi gaya hidup bagi setiap orang, terutama bagi anak-anak millennial.
Namun, meningkatnya tren ini membawa dampak bagi alam. Mereka yang mengunjungi pantai, misalnya, kerap kali meninggalkan sampah yang berserakan di mana-mana. Akibatnya, ekosistem alam pun terganggu.
Diah Wibisono, aktivis dari Clean Up the Beach mengatakan kepada GenPI baru-baru ini, traveling tidak sekadar menikmati alam dan budaya yang disuguhkan. Lebih jauh keberadaan para pengunjung itu juga harus memberi manfaat bagi daerah yang dikunjungi. Itu yang disebut responsible traveler, alias pelancong yang bertanggungjawab,
Lantas apa yang harus dilakukan? Berikut Diah memberikan beberapa poinnya:
Menghormati alam dan manusia
Traveler yang bertanggungjawab adalah mereka yang menghormati alam dengan manusia. Karena itu mencari tahu kondisi alam dan penduduk setempat di derah yang kamu datangi adaah hal yang perlu.
Ini juga bisa menjadi pedoman kamu untuk melakukan perjalanan dan mempersiapkan perbekalan. Misalnya, apakah di sana kamu perlu mendirikan tenda atau bisa menginap di homestay warga.
Tak hanya itu kamu juga harus tahu mengenai budaya yang berlaku di sana, satunya adalah bahasa. jadi kamu bisa mengambil keputusan apakah perlu menyewa translator atau tidak.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News