
Lalu, kolektor peminat ikan-ikan hias ini antara lain berasal dari 51 negara, tiga besar di antaranya Jepang, Amerika Serikat, dan Singapura.
"Yang lebih membanggakan lagi, UPT BKIPM Bandung menduduki peringkat 2 ekspor ikan hias nasional," kata Dedi.
Dia pun menjelaskan dampak makro hulu kegiatan ekspor ikan hias dari Bandung. Menurutnya, para eksportir ikan hias memiliki pegawai sekira 60 orang dengan rata-rata pendapatan per bulan sebesar Rp 4 juta per orang.
Angka pelibatan komoditas ikan hias juga semakin luas ketika eksportir juga bermitra dengan para pembudidaya.
Berdasarkan pendataan BKIPM Bandung, terdapat 100 pembudidaya yang bekerjasama dengan eksportir melalui skema kemitraan, di mana masing-masing pembudidaya memiliki sekitar 3 sampai 4 orang pekerja.
"Dari situ, bisa kita lihat bahwa satu eksportir memberikan kontribusi pendapatan masyarakat kira-kira 460 orang per bulan," jelas Dedi.
BACA JUGA: Pernyataan Gatot Nurmantyo Menggelegar, Lawan Ketidakadilan
Oleh sebab itu, Dedi memastikan jajarannya akan terus memberikan pelayanan guna meningkatkan ekspor dari Bandung. Bahkan, dia menegaskan tak segan untuk jemput bola agar para pelaku usaha tertarik untuk menjadi eksportir.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News