
Hilbram menjelaskan jembatan yang dimaksud adalah supaya orang lokal bisa mengerti orang luar (turis) terutama mancanegara saat berkomunikasi di tempat wisata. Dan para pelancong pun dapat memahami pesan yang disampaikan orang lokal.
“Jadi dia [tour guide] harus mempersiapkan diri dan membuka diri dengan kebudayaan luar tapi secara tidak langsung memasukkan kebudayaan yang ada disitu. Jadi membuat si pendatang itu nyaman begitupun orang lokalnya. Itu tugas tour guide. Ada ditengah-tengah,” jelas presenter televisi nasional itu.
Tugas dan tanggung jawab tersebut harus dimiliki oleh seorang tour guide. Karena penjelasan dari Tour Guide sangat berpengaruh terhadap persepsi wisatawan akan destinasi yang sedang dikunjungi, maka seorang pemandu wisata harus memiliki lisensi resmi dari dinas pariwisata setempat.
Karena telah memiliki lisensi untuk memandu wisatawan di destinasi yang menjadi tanggung jawabnya, maka tour guide wajib untuk mengetahui secara detail mengenai sejarah dan budaya di destinasi tersebut.
“Oleh karenanya, biasanya tour guide adalah penduduk lokal. Tour guide juga harus menyampaikan penjelasannya secara menyenangkan agar rombongan wisatawan tidak bosan,” tandas Hilbram.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News