
Melalui akun Twitter, Kementan pun memberikan penjelasannya.
“Kami kali ini akan membahas tentang produk antivirus corona berbasis eucalyptus yang dikembangkan oleh @agroinovasi," cuit Twitter Kementerian Pertanian RI.
BACA JUGA: Top Gainer dan Top Loser Sepekan, Gerak Saham TKIM Moncer Banget!
Dikemukakan, Kementan saat ini telah dan terus melakukan penelitian dalam mengembangkan produk tersebut.
“Kementan sebatas melakukan penelitian, sementara produksi dilakukan oleh pihak swasta.”
Untuk produksi dalam negeri, Kementan bekerja sama dengan PT Eagle Indo Pharma.
Produk tersebut sudah siap diproduksi secara massal. “Dalam dua minggu ke depan, diharapkan produk sudah bisa digunakan oleh masyarakat luas.”
Untuk produksi luar negeri, Kementan juga tengah melakukan pendekatan kerja sama dengan mitra asing seperti perusahaan Kobayadshi dari Jepang dan Aptar Pharma dari Rusia.
“Menurut keterangan Kepala BB Penelitian Veteriner Indi Dharmayanti, produk ini efektif digunakan setiap hari. Dengan penggunaan 5 menit- 15 menit, inhalasi akan efektif bekerja sampai ke alveolus. Konsentrasi 1 persen bisa membunuh virus 80-100 persen.”
Di Twitter juga dijelaskan, jika kalung antivirus bukan merupakan obat bagi virus covid-19.
“Namun bagian dari upaya pencegahan terjadinya infeksi covid-19. Berdasarkan uji lab, aroma eucalyptus memiliki kemampuan menghancurkan sel virus influenza dan gamma corona.”
Selain berbentuk kalung, produk antivirus tersedia dalam bentuk inhaler, roll on, salep, balsem, dan diffuser.
“Inovasi ini diharapkan dapat menjadi harapan baru dalam mencegah virus covid-19.” (*)
Kalian wajib tonton video yang satu ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News