
“Ada kemungkinan karena ekspektasi kebijakan moneter Bank Sentral AS yang masih longgar tahun ini, yang mendorong pelemahan dolar AS. Karena pelaku pasar mencari yield yang lebih tinggi di aset lain, seperti emas,” kata Ariston kepada GenPI.co, Senin (20/1/2020).
Diketahui pada 2019, Federal Reserve beberapa kali memangkas suku bunga acuannya, dan menghentikan siklus pelonggarannya pada Desember tahun lalu.
BACA JUGA: Bursa Hari Ini IHSG Diramal Naik, Saham BBCA & BBNI Direkomendasi
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News