
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Polana B Pramesti mengatakan keputusan itu diambil dalam rangka mencari solusi untuk menyediakan tiket pesawat murah.
BACA JUGA: 3 Penyanyi Banderol Manggung Selangit, Nomor 1 Bikin Melongo
Pramesti menjelaskan, ada komitmen dari Pertamina untuk melakukan penyesuaian avtur, tetapi masih dalam proses pembahasan.
"Intinya dari semua kementerian terkait sudah ada ‘good will’ untuk bersama-sama mencari solusi bagaimana mendapatkan harga tiket yang terjangkau,”katanya.
BACA JUGA: Libur Natal Tahun Baru, Jembatan Terpanjang di Dunia Siap Operasi
Pertimbangannya adalah daya beli masyarakat, khususnya di daerah-daerah terpencil, misalnya daerah Indonesia Timur.
Pramesti menambahkan, skema tersebut hanya sampai Februari 2020 dan kembali akan dievaluasi oleh maskapai
"Nanti akan dievaluasi oleh maskapai, maskapai enggak boleh rugi juga. Maskapai punya niat baik untuk menyediakan dengan baik," katanya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News