
Penurunanan surplus neraca jasa perjalanan tersebut dipengaruhi oleh penururunan penerimaan (ekspor) jasa perjalanan yaitu belanja turis asing yang berwisata ke Indonesia sebesar 0,11%, sementara terjadi kenaikan pembayaran (impor) jasa perjalanan yaitu belanja wisatawan lokal yang pelesiran ke luar negeri sebesar 8,5%.
Pembayaran jasa perjalanan tercatat sebesar US$2,2 miliar pada triwulan II/2019, lebih tinggi dibandingkan dengan US$2 miliar pada triwulan sebelumnya.
Peningkatan pembayaran tersebut disebabkan oleh lebih tingginya jumlah kunjungan wisatawan nasional ke luar negeri, yaitu dari 2,57 juta kunjungan pada triwulan I/2019 menjadi 2,63 juta kunjungan pada kuartal II/2019. Makin banyaknya wisatawan lokal ke luar negeri, disertai pula dengan pengeluaran yang lebih tinggi pada triwulan II/2019.
Sebaliknya, penerimaan jasa perjalanan dari wisatawan mancanegara tercatat sebesar US$3 miliar, lebih rendah dibandingkan dengan triwulan I/2019 sebesar US$3,4 miliar.
Wisatawan asal Tiongkok, Singapura, dan Australia merupakan kelompok turis asing terbesar yang berkunjung ke Indonesa selama triwiulan II/2019. Adapun tujuan favorit wisman ke Indonesia masih terkonsentrasi pada tiga daerah, yaitu Bali, Jakarta, dan Batam.
Jangan lewatkan video populer ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News