
Trenggono memaparkan bahwa pengemasan destinasi wisata itu harus didukung oleh protokol kesehatan yang ketat.
Selain itu, pengembangannya juga harus memperhatikan kelestarian lingkungan. Agar hasilnya tidak hanya pertumbuhan ekonomi masyarakat, tapi juga terjaminnya keberlanjutan ekosistem pesisir dan laut.
BACA JUGA: KPK Lelang Barang Rampasan 4 Kasus Korupsi, Berminat Beli?
"Di beberapa titik kita punya kapal yang bisa di-upgrade untuk jadi restoran apung. Tapi, jangan semuanya, yang khusus saja. Misalnya, hanya untuk menampung 25 orang," ujarnya.
Selanjutnya, hutan mangrove juga dapat dimanfaatkan sebagai destinasi wisata pesisir.
Bila dilengkapi dengan berbagai atraksi menarik, Trenggono yakin wisata mangrove bisa menjadi pilihan masyarakat.
Trenggono pun menjelaskan bahwa Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dapat ikut serta berperan dalam pengembangan wisata bahari mangrove agar area yang dimanfaatkan bisa lebih luas.
"Dari mangrove itu juga bisa ada turunan-turunan ekonomi kreatif yang dihasilkan. Pokoknya, kami siapkan dari Sabang sampai Merauke. Kita dukung penuh," tegasnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News