
Setelah melakukan in-orbit raising, Satelit Nusantara Satu mengorbit tepat di atas Papua garis 146 derajat Bujur Timur pada 7 Maret.
Sehari setelah orbit, tes di orbit atau In Orbit Test (IOT) untuk payload atau transponder dijalankan dari Cikarang.
Satelit saat ini dalam tahap tes di orbit tahap akhir, dan menunjukkan kondisi normal.
Pengendalian satelit sejak diluncurkan hingga tiba di orbit dilakukan oleh MCC Palo Alto milik SSL, di bawah pengawasan tim PSN dari Satellite Control Facility di Jatiluhur.
Menurut rencana, setelah serangkaian tes pada satelit dan administrasi selesai, SSL menyerahkan satelit ke PSN pada awal April 2019.
Satelit Nusantara Satu memiliki kapasitas 26 transponder C-band dan 12 transponder Extended C-band, serta 8 spot beam Ku-band dengan total kapasitas bandwidth mencapai 15 Gbps.
Cakupan C-band dan Extended C-band satelit tersebut meliputi wilayah Asia Tenggara, sementara untuk Ku-Band meliputi seluruh wilayah Indonesia yang terdiri dari 8 Spot Beam pada sistem HTS.
Dengan menggunakan platform SSL-1300 140, Satelit Nusantara Satu sanggup mengorbit dan beroperasi selama lebih dari 15 tahun. (ANT)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News