
GenPI.co - Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Rafli Kande meminta Kementerian Perdagangan meredam keresahan konsumen terkait hilangnya stok tahu dan tempe di lapak pedagang belakangan ini.
Menurut Rafli, kondisi ini dikhawatirkan berimbas meluas ke berbagai daerah.
BACA JUGA: Soal Impor Vaksin Covid-19, Fraksi PKS Beri Kritik Menohok
Ketiadaan tahu dan tempe di pasaran merupakan imbas dari bentuk protes terhadap kenaikan harga kedelai dari Rp 7.200 menjadi Rp 9.200 per kilogram.
Ia menegaskan, Kementerian Perdagangan harus mampu mengatasi hal ini.
"Ke mana Kemendag? Jangan dianggap remeh-temeh persoalan ini. Keluhan dari perajin kedelai harus disikapi dengan langkah-langkah cepat. Konsumen sudah gelisah,” katanya, Minggu (3/01/2021).
Menurut dia, sejak komoditas berbahan baku kacang kedelai hilang dari pasaran, banyak pedagang beralih menjual kentang goreng dan sayuran.
“Masyarakat tentu berharap produsen kembali memasok tahu dan tempe. Penggemar makanan tersebut cukup tinggi di warung. Namanya orang Indonesia kan favoritnya tahu tempe,” terangnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News