Kasus Spionase Asing , Indonesia Kebobolan Dua Kali 

Kasus Spionase Asing , Indonesia Kebobolan Dua Kali  - GenPI.co
Markas FPI di Petamburan pernah didatangi spionase asing. FOTO: JPNN

GenPI.co - Politikus Golkar Bobby Adhityo Rizaldi mengingatkan, pemerintah Indonesia sudah kecolongan dua kali. Pertama intelijen Jerman yang menyambangi markas Front Pembela Islam (FPI), dan kasus drone China di Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan.

"Memang ini perlu disikapi dengan beberapa hal, pertama jelas protes keras secara diplomatik kepada RRC oleh Kemenlu, jangan sampai insiden intelijen Jerman yang belum lama ini terulang kembali," kata Bobby kepada wartawan, Minggu (3/1).

BACA JUGA: Pernyataan Terbaru Habib Rizieq untuk Pendukungnya, Menggelegar!

Menurutnya, Kementerian Luar Negeri harus tegas menyampaikan nota diplomatik dengan mengirimkan surat protes kepada China.

"Indonesia harus punya sikap tegas bila ada kegiatan spionase negara asing di teritori RI, terlepas apakah ada hubungan bilateral ekonomi yang signifikan, karena ini menyangkut kedaulatan bangsa, jangan sampai dianggap loyo," tegasnya.

Anggota Komisi I DPR ini mengatakan, keamanan bawah laut Indonesia menjadi tantangan serius yang wajib diatasi pemerintah sehingga modernisasi peralatan deteksi bawah laut perlu diperkuat.

"Kedua, drone bawah air ini juga adalah tugas Menhan agar meresponsnya. Seperti ketahui Menhan juga baru menerima Menhan RRC Wei Fenghe bulan September 2020," jelasnya.

BACA JUGA: Keras, Polisi Peringatkan Jangan Pakai Atribut FPI

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya