.webp)
Laki-laki yang biasa perkasa di setiap lini kehidupan, tiba-tiba berubah dan seolah takluk di hadapan Srintil si Ronggeng anyar desa itu.
Buku Ronggeng Dukuh Paruk berlatar belakang 1965.
Srintil sudah menjadi ronggeng sejak usianya masih remaja. Bertahun-tahun dia menikmati pekerjaannya, dari panggung ke panggung menghibur masyarakat yang ada di sekitar dukuh tersebut.
Hingga kemudian, petaka 1965 terjadi. Gejolak politik di pusat kota akhirnya dengan cepat merambah ke desa-desa, termasuk Dukuh Paruk.
Teriakkan komunis atau PKI menggema dan membuat penduduk ketakutan. Srintil kehilangan panggung penghidupannya.
Beberapa penduduk desa dituduh menjadi simpatisan dan ditangkap.
Di saat yang sama, dia kehilangan kekasihnya, Rasus. Kekasihnya memilih menjadi prajurit berseragam hijau dan turut memburu orang-orang yang dicap komunis di dukuh tersebut.
Srintil lalu melupakan Rasus dan mulai menerima dambaan hatinya yang baru.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News