
Untuk memastikan aku perlahan melangkah keluar kamar. Sayangnya aku tidak menemukan siapa pun.
Saat melihat ke arah pintu kamar mbah putri, tiba-tiba terdengar suara pintunya baru saja tertutup. Pikirku, baru saja mbah putri masuk ke dalam kamar.
Aku pun kembali ke kamar untuk beristirahat dan akan bertanya pada mbah pada pagi hari.
Pagi pun menjelang. Masih dengan penuh rasa penasaran aku bertanya pada mbah putri yang aku rasakan semalam.
Namun, jawaban yang keluar dari mulutnya membuatku terkejut.
Sebab, mbah putri mengatakan tidak lama setelah aku masuk kamar, ia juga kembali ke kamar untuk beristirahat.
Jantungku berdebar, tetapi aku tidak ingin rasa takutku terlihat olehnya.
Aku pun kembali membantu mbah memasak, saat sedang mengiris tomat sambil sedikit larut dalam lamunan, tak sengaja aku menyayat jariku hingga berdarah.
Mbah melihatnya panik, ia segera menyuruhku untuk masuk ke kamarnya mengambil obat merah agar segera diobati.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News