
Bayangkan saja, di saat kita butuh kehadiran orang-orang terdekat saat sakit, di saat itu pula kita harus menerima kenyataan bahwa kita harus berada jauh dari mereka secara fisik. Bahkan teknologi yang saat ini ada, tetap tidak bisa menggantikan sentuhan dan kasih sayang secara langsung yang pasti akan lebih berpengaruh secara emosional.
Cerita ini adalah nyata. Berdasarkan pengalaman, saya merasakan fisik saya akan semakin drop jika secara mental tertekan dan dalam kondisi yang tidak baik.
Bagi saya, menjaga kestabilan mental saya, terlebih saat mendengar kabar ayah saya meninggal dunia, adalah hal terberat yang harus saya lakukan agar imunitas tubuh saya dapat meningkat.
BACA JUGA: Di Tengah Pandemi, Banu Selingkuh dan Meninggalkanku
Untuk yang belum pernah terinfeksi Covid-19, saya mengerti jika sulit untuk memahami beratnya situasi yang saya hadapi. Namun, saya bersaksi bahwa tidak perlu terinfeksi Covid-19 untuk mengerti betapa dahsyatnya efek dari Virus Corona ini.
Untuk itulah, cerita ini saya bagikan, agar masyarakat semakin sadar bahwa Virus Corona atau Covid-19 itu sangat nyata. Saya tidak ingin semua orang harus merasakan hal yang sama dengan apa yang menimpa saya.
Jangan lupa untuk terus berdoa, serta tetap ikuti anjuran jaga jarak, menggunakan masker dan menjaga kebersihan diri terutama tangan. Stay safe everyone!
Unik Desthiani, Penyintas Covid-19.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News