
"Even ini menyajikan berbagai macam pameran kuliner, kriya dan juga barang antik. Berbagai lomba juga digelar seperti lomba membuat lampion berbahan kain khas Palembang, lomba membuat souvenir yang berbahan daur ulang, kenapa kita mengadakan lomba itu, karena yang menyelenggarakan itu bidang Ekonomi Kreatif dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Palembang," katanya.
Selain itu, Festival Cap Go Meh juga mengadakan Lomba Lagu Mandarin, Lomba Foto Suasana Kapitan. Kemudian, juga menyajikan Photobooth "Jubah Kapitan" dan 3D, Penampilan Seni Melayu China, Permainan Tradisional, Workshop Kuliner, Musik Akustik, Dul Muluk, Drama Legenda Pulau Kemaro Opera Negeri Dongeng, Ricksaw/Becak China, Kopi-Tan Corner.
"Kami berharap kedepannya Kampung Kapitan ini bisa jadi bagus. Bisa lebih dikenal oleh pihak ketiga yang kita undang kesini. Bisa lebih viral, lebih dikenal orang sehingga kunjungan ke Kampung Kapitan bisa lebih meningkat,” tambah Isnaini.
Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional I Kementerian Pariwisata Dessy Ruhati mendukung pelaksanaan Festival Cap Go Meh di Palembang.
“Sebagai salah satu kota besar di Sumatera, Palembang harus memperkuat dirinya dengan atraksi berkualitas. Dan Cap Go Meh bisa menjadi momentum yang tepat. Apalagi Palembang menggelarnya di destinasi wisata Kampung Kapitan,” paparnya.
Kabid Pemasaran Area I Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional I Ida Fahmiwati mengutarakan hal serupa.
“Gebyar Festival Cap Go Meh di Palembang sungguh luar biasa. Buktinya wisatawan mancanegara turut antusias menyambutnya. Ini akan menjadi event yang seru dan wajib dikunjungi di Palembang,” papar Ida.
Menteri Pariwisata Arief Yahya senang dengan gebrakan yang dilakukan Palembang.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News