
Tidak seperti biasanya, di taman bunga ini, kau terlihat gelisah. Padahal gadismu tidak merajuk karena bosan datang ke sini.
“Sayang,” ucapmu memecah keheningan. Sedari tadi kau dan gadismu hanya duduk melihat bunga mawar yang menari.
“Kenapa sayang?” Gadismu menatap penuh tanya.
Kata yang telah kau rangkai sebelumnya mendadak hilang dari bibirmu.
Mata gadismu semakin membulat.
BACA JUGA: Dan Pendar Keemasan itu Menyapu Pekat Malam
“Apa kamu bahagia menikmati waktu bersamaku?” Kau menyumpahi dirimu sendiri atas pertanyaan itu. Bukan, bukan itu yang sebenarnya ingin kau ucapkan.
“Tentu saja.” Gadismu menjawab pendek, matanya kembali tertuju pada bunga yang menari.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News