
"Program Curatorial Tour dan Meet the Artist terus akan kami hadirkan sebagai bentuk tanggung jawab kami dalam edukasi publik agar pengetahuan tentang karya seni dapat tersebar luas dan tidak terpusat pada beberapa golongan saja. Terlebih Curatorial Tour tahun ini hadir dengan lebih banyak sesi dan pilihan waktu," tuturnya.
Menurut Bambang, ArtJog adalah ruang perhelatan untuk segala jenis kesenian yang didukung oleh beragam bentuk kesenian. Selain itu ArtJog menjadi sebuah bentuk perayaan yang dirayakan oleh semua kalangan. Hal ini terwujud dalam program Daily Performance. Dimana akan ada 83 penampil dengan berbagai bentuk kesenian. Dari mulai seni musik, seni pertunjukan, teater, hingga seni tari setiap harinya.
Tidak ketinggalan, Merchandise Project kembali hadir. Ini merupakan sebuah bentuk semangat untuk bergerak, bersama pekerja kreatif di Indonesia. Sebanyak 79 institusi, komunitas dan seniman akan membuat dan memasarkan produk-produk kreatif mereka agar dapat menemui publik yang lebih luas.
"Dengan demikian, ArtJog dapat menempati fungsinya sebagai ruang berbagi. berbagi pengetahuan dan berbagi pengalaman estetika serta perkembangan seni terbaru. Sehingga ArtJog dapat dinikmati dan dirayakan oleh semua kalangan," pungkas Bambang.
Staff Ahli Menteri Bidang Multikultural Kemenpar, Esthy Reko Astuti memuji penyelenggaraan ArtJog. Menurut Esthy ArtJog secara konsisten memberikan sebuah bentuk event seni yang berkelas. Ini menjadikan ArtJog menjadi salah satu atraksi yang baik bagi pariwisata.
"Terbukti ArtJog telah menjadi pelaksanaan yang ke 11 kalinya dan rutin setiap tahun digelar. Selain itu selalu mampu menyedot wisatawan untuk datang menikmatinya. Untuk itu ArtJog masuk kedalam Top 100 Calendar of Event Wonderful Indonesia," ujar Esthy yang juga Ketua Tim Pelaksana Calendar of Event (CoE) 2018 Kemenpar.
Menteri Pariwisata Arief Yahya pun tersenyum sumringah ketika di tanya tentang ArtJog. Menurutnya ini merupakan representasi kayanya seni di Jogjakarta. Maka sangat wajar jika Kota Gudeg ini juga dikenal sebagai Kota Seni.
"Jika Swiss memiliki Art Basel yang prestisius, Inggris Frieze Art Fair, Spanyol Arco Madrid dan Singapore the Art Stage, Indonesia memiliki ArtJog sebagai representasi kayanya seni rupa Indonesia," kata Menpar.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News