
GenPI.co - Dampak karantina masal akibat pandemi covid-19 juga turut dirasakan para pekerja di bidang aviasi. Salah satunya adalah pramugari pesawat yang terpaksa tidak terbang dan tinggal selama beberapa waktu di asrama.
Fanny Annisa, salah satu pramugari di maskapai swasta di Indonesia juga turut merasakan dirinya harus menjalani karantina selama 15 hari.
Kejadian ini berlangsung pada awal Maret 2020 saat covid-19 mulai menyebar di Indonesia.
Menariknya, ia bersama rekan pramugari lainnya tidak tinggal diam begitu saja. Rupanya, mereka melakukan berbagai kegiatan edukatif yang tak pernah disangka-sangka banyak orang.
BACA JUGA: Fanny Beberkan Gaya Hidup Pramugari Sebenarnya, Benarkah Glamor?
"Banyak dari kita yang buka usaha. Aku sama temen-temen aku malah jualan makanan, aku bikin kimbab Korea terus dijual. Temen-temen di mess pada beli di kita," ungkap Fanny kepada GenPI.co belum lama ini.
Diakui wanita yang sudah 10 tahun menjadi pramugari ini, ia memang memiliki hobi memasak terutama kuliner dari negeri Korea Selatan.
Namun, tak disangka jika hasil olahan masakannya itu banyak diminati oleh rekan-rekan penghuni mess lainnya hingga repeat order.
Tak cukup di sini, Fanny juga menyebut jika ada pula temannya yang membuka praktek salon kecantikan di asrama. Misalnya, dengan memberikan fasilitas cat rambut hingga ekstension bulu mata.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News