Waspada! Prevalensi Stunting Kembali Naik Akibat Pandemi Corona

Waspada! Prevalensi Stunting Kembali Naik Akibat Pandemi Corona - GenPI.co
ilustrasi: Anak Kecil ( foto: unsplash)

Sedangkan anak bayi dua tahun (Baduta) sedikit di bawah rata-rata nasional sekitar, 29,8 persen

Gubernur Sumatera Selatan Herman Daru, melalui Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel Dra. Lesty Nurainy. Apt.,M.Kes mengakui masih tingginya giz buruk di wilayahnya disebabkan rendahnya pengetahuan masyarakat tentang gizi.

“Kita sudah sepakat untuk bersama lintas sektor menurunkan stunting dimana edukasi dan sosialisasi meningkatkan pengetahuan orang tua menjadi penting. Sebab, masih banyak ibu-ibu yang keliru memberikan susu kental manis untuk anak-anak yang dianggap sebagai susu. Persoalan kental manis ini perlu dijelaskan agar pertumbuhan anak-anak tidak terganggu karena salah pengertian. Karena itu, harapannya Aisyiyah sebagai organisasi yang dekat dengan masyarakat dapat berperan besar dalam mensosialisasikan  peraturan yang dikeluarkan BPOM mengenai penggunaan kental manis,” papar Dra. Lesty Nurany, dalam sesi webinar bersama PP Aisyiyah dan YAICI pada 22 Juni 2020.

Selain mewaspadai meningkatnya angka anak dengan gizi buruk, pentingnya pemahaman masyarakat tentang gizi anak juga berkaitan dengan imunitas tubuh anak. 

Sebagaimana diketahui, imunitas anak menjadi perhatian utama dimasa pandemic seperti saat ini. 

Terlebih, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah menyatakan bahwa anak-anak juga berresiko tertular Covid 19. 

Bahkan, hingga saat ini sudah lebih dari 584 anak positif Covid 15, 14 diantaranya meninggal dunia.

Karena itu, pemilihan makanan untuk anak menjadi penting diperhatikan mengingat zat-zat makanan yang masuk ke tubuh anak yang akan menentukan kekebalan anak terhadap virus dan patogen dari luar. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya