
Nantinya, zona utara ini bisa memfasilitasi MRO (Maintenance, Repair, Overhaul) bagi maskapai dengan rute Indonesia bagian timur. Dikembangkan melalui konsep Low Lost Carrier Terminal (LCCT), bandara baru ini akan dilengkapi 2 runway. Sisi utara runway berukuran 3.600x60 meter, lalu 3.250x60 meter di bagian selatannya. Nantinya bandara ini bisa didarati pesawat jenis Boeing 777-300ER atau Airbus A380.
“Untuk mendukung optimalisasi antar kawasan, nanti dibutuhkan akses short cut. Hal ini tentu untuk memudahkan mobilitas wisatawan. Kalau kondisi ini dipenuhi, keseimbangan wilayah selatan dan utara Bali akan tercapai,” jelas Polana lagi.
Kawasan Bali Utara dan Selatan akan dihubungkan dengan jalan tol. Poros Tol Bali Utara-Selatan akan menghubungkan Buleleng dan Denpasar. Ruas tersebut nantinya akan dilengkapi dengan short cut dan dimulai dari Desa Pegayaman. Poros ini ditargetkan selesai di tahun 2021.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News