
GenPI.co - Para pemilik akun Tokopedia sedang was-was. Pasalnya, platform e-commerce terbesar di Indonesia itu mengalami kebocoran data jutaan penggunanya.
Dalam penyataan yang dirilis Sabtu (2/5) malam, pihak perusahaan tengah menyelidiki upaya peretasan terjadi.
"Kami menemukan bahwa ada upaya untuk mencuri data dari pengguna Tokopedia," kata juru bicara Tokopedia.
BACA JUGA: 10 Besar E-Commerce Paling Hit di Indonesia, Tokopedia Juara 1!
Meski begitu, kata juru bicara tersebut, Tokopedia memastikan bahwa a informasi penting seperti kata sandi tetap berhasil dilindungi lantaran terenkripsi.
"Saat ini, kami terus menyelidiki lebih lanjut tentang masalah ini dan tidak ada informasi tambahan yang dapat kami bagikan," tambah pernyataan tersebut.
Under the Breach, sebuah firma pemantauan pelanggaran data, pada Sabtu menerbitkan sebuah unggahan Twitter yang menunjukkan kebocoran tersebut.
Perusahaan itu menampilkan tangkapan layar dari seorang individu yang tidak disebutkan namanya yang mengklaim memperoleh rincian pribadi 15 juta pengguna Tokopedia selama peretasan Maret 2020 di situs e-commerce.
Sang peretas mengatakan jika dirinya memiliki basis data pengguna yang jauh lebih besar dan meminta bantuan untuk memecahkan kata sandi pengguna.
BACA JUGA: Chris Evans Bikin Akun Instagram, Dibilang Gabut Sama Netizen
Minggu (3/5), Under the Breach mengungkapkan peretas telah memperbarui unggahannya dan menawarkan rincian 91 juta pengguna untuk USD 5 ribu di Darknet. Dalam postingannya di Twitter, Under the Breach
membagikan tangkapan layar dari penawaran yang diajukan peretas yang diposting secara online(*)
Simak video menarik berikut:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News