
Pada malam itu, dokter memberitahu kepada keluarga kecil kami bahwa Ayah tidak sakit lagi. Ayah sudah kembali ke surga.
Hari itu aku tidak dapat menangis lagi, seakan sudah dapat benar- benar menerima bahwa Ayah akan pergi semenjak pembicaraan terakhir kami.
Tidak menangis bukan berarti aku tidak merasakan sedih kehilangan sosok ayah.
Aku telah berjanji pada ayah untuk menjaga ibu dan adik perempuanku. Itu lah pesan terakhir ayah padaku.
Kehilangan ayah saat masih menduduki bangku sekolah kelas 6 cukup berat, tapi aku tetap berjuang untuk ujianku.
Waktu pun berlalu begitu cepat, tak disangka aku sudah berada di bangku kuliah. Terus mengejar pendidikan, agar dapat membuat ibu bangga.
Walau begitu bukan berarti aku tidak pernah jatuh cinta pada lawan jenis. Namanya Kayla, sosok wanita cantik yang sangat aku kagumi.
Ia satu kelas denganku, sama- sama mengambil teknik kimia, sehingga tidak terlalu sulit untuk dapat mencuri pandang paras wajahnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News