
“Target kita pada 2019 nanti adalah 5 juta wisman muslim dan 242 juta perjalanan wisnus muslim, serta menduduki peringkat 1 GMTI. Apalagi, negara kita adalah negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, by default bisa dikatakan pariwisata kita adalah pariwisata halal,” paparnya.
Bagi Menteri Pariwisata, jika ingin menjadi pemain dunia untuk wisata halal, harus gunakan standar global juga. Caranya, tentu saja dengan mengikuti standar yang sudah dibuat secara universal oleh GMTI. Dan kebetulan, potensi pasar muslim sangat tinggi. Pasar ini diperkirakan akan menghasilkan USD 2,6 triliun pada 2020 atau rata-rata 6,3% per tahun. Pertumbuhan turis muslim malah diprediksi lebih tinggi lagi. Angkanya bisa mencapai 9,1% per tahun. “Betapa menggiurkan pasar ini untuk pariwisata kita. Untuk Indonesia, konsumsi penduduk muslim Indonesia hanya sekitar USD 225,7 Milyar atau 12,5% dari konsumsi muslim global,” katanya.
GMTI sendiri merupakan hasil kerja sama antara Crescent Rating dan Mastercard. Ada 4 kriteria yang menjadi penilaian dalam menentukan peringkat di GMTI. Yaitu Access (10%), Communication (10%), Environment (40%), dan Services (40%).
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News