
"Kami memang menjadikan Singapore sebagai hub. Jadikan Singapore sebagai gate, menuju “the world next door” Indonesia. Singapore itu, semungil apapun negaranya adalah titik penghubung Barat-Timur, Utara-Selatan, Tenggara-Barat Laut. Pak Menteri Pariwisata Arief Yahya selalu mengatakan dimana ada gula, di situ banyak semut. Itu hukum pasar yang susah dibantah," kata wanita yang akrab disapa Iyung itu.
Iyung juga optimis bahwa pasar wisatawan di Singapura sangat seksi untuk dibawa ke Indonesia. "Bayangkan saja ada 1,7 juta ekspatriat dan singaporean 3,5 juta yang ada di Singapura, ada ratusan penerbangan Hub di Bandara Changi. Kita bawa 10 persennya saja ke Indonesia sudah sangat luar biasa," ujarnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya setuju dengan apa yang ditampilkan di SM Singapura. Menempatkan Singapore sebagai hub, itu sudah pas. Faktanya, Singapore memang negara hub, tempat jutaan orang transit setiap tahun. Indonesia diuntungkan juga berada di dekat negara hub. Karena limpahan dari pengunjung Singapore itu sudah bisa melebar, dan itu bukan hanya warga negara Singapore.
"Singapore sudah sukses dengan posisinya sebagai pusat financial services. Kita harus membuka pintu dengan pariwisata dulu, sebelum masuk dan mengembangkan ke sektor komersial yang sama. Berawal dari pariwisata, ciptakan ekosistem yang kondusif dulu, hidupkan bisnis berbasis pariwisata, promosikan yang kuat, kelak itu akan membuka pintu global,” paparnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News