
BACA JUGA: 3 WNI Diculik, Kelompok Abu Sayyaf Minta Tebusan Rp 8 Miliar
Mahfud menambahkan, dalam rangka keagamaan, beliau adalah sosok pejuang demokrasi Islam, yakni Islam yang ramah terhadap perbedaan (agama) lainnya, Islam yang inklusif dan itu ditunjukkan Gus Dur sampai akhir hayatnya.
"Saya ingin membawa pesan ini ke masyarakat, saya ke sini (makam Gus Dur) mudah-mudahan memberi pesan simbolik, bahwa saya ke sini selain tradisi ahlus sunnah wal jamaah ziarah kubur orang yang dihormati, tapi juga pesan ke bangsa, dari sini disuarakan persatuan bangsa," kata Mahfud.
BACA JUGA: Mesir Borong Jet Tempur Sukhoi Rusia, Amerika Ketir-ketir...
Bahkan, karena perpaduan bernegara yang beragam tersebut, Susilo Bambang Yudhoyono yang saat itu masih menjabat Presiden menganugerahkan Gus Dur sebagai Bapak Pluralisme Indonesia.
Mahfud juga meminta umat Islam saling menghormati dan menghargai orang lain dan tidak mudah diadu domba.
BACA JUGA: Demi Rp 1,4 Miliar, Agen CIA Bocorkan Rahasia AS ke Tiongkok
Mahfud MD datang ke Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News