Catatan Dahlan Iskan: Apartemen Kereta

Catatan Dahlan Iskan: Apartemen Kereta - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Disway

''Kereta masuk apartemen'' itu sebenarnya bukan disengaja sejak awal. Itu lebih pada bentuk penyelesaian dua kepentingan yang berebut. Pengusaha real estate punya rencana membangun apartemen di pinggir jalan itu. Lokasinya strategis. Jalan raya itu di pinggir sungai Jialing. Sungai ini menyatu dengan bengawan Chang Jiang di pusat kota Chongqing. Penghuni apartemen itu bisa punya river view. Sungainya akan tampak di bawah sana. Lokasi apartemen itu memang di lereng gunung.

Sebaliknya perusahaan monorel di Chongqing merencanakan membangun stasiun monorel di situ. Mereka saling mengadu ke Pemda. Saling klaim. Akhirnya Pemda memutuskan jalan tengah. Apartemen dan stasiun bisa disatukan.

Pihak apartemen keberatan. Apartemennya tidak akan laku. Akan bising. Suara kereta akan sangat mengganggu.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Jonan Vatikan

Tidak. Monorel ini tidak berisik. Ini bukan KRL. Ini monorel. Rodanya bukan besi. Relnya juga bukan besi. Rodanya karet. Seperti ban mobil, dari jenis khusus untuk monorel.

Jadilah.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Bebek Wuhan

Apartemen itu dibangun di pinggir jalan. Di samping gunung. Rel monorelnya datang dari jembatan indah di atas sungai Jialing. Lalu berbelok melayang di atas jalan raya, berbelok lagi menyusuri pinggir jalan raya di sebelah tebing. Maka ketika rel itu memasuki lokasi apartemen, jatuhnya di lantai enam apartemen itu.

Para penonton yang di seberang jalan mendongak takjub. Kereta datang tiap tiga atau empat menit. Bisa berkali-kali melihatnya. Mereka lupa kalau lagi terkena hipnotis TikTok. Dulu yang dianggap biasa menjadi luar biasa tanpa perubahan apa pun.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Naik Apollo

Saya pun mengajak bicara beberapa orang yang berdesakan menunggu kereta masuk apartemen.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya