Catatan Dahlan Iskan: Bebek Wuhan

Catatan Dahlan Iskan: Bebek Wuhan - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Disway

Dari Wuhan kami ke Chongqing. Naik pesawat. Ke arah lebih pedalaman lagi. Penerbangannya 1,5 jam.

Salah satu acaranya: ke pameran makanan. Khususnya makanan hot pot. Chongqing memang dikenal sebagai Makkah-nya hot pot. Dari sinilah makanan hot pot lahir. Merambah Tiongkok lalu mendunia.

Salah satu resto hot pot di Chongqing baru didirikan tahun 1997. Kini sudah mendunia. Bukan hanya restonya tapi juga bumbunya. Begitu restonya ngetop mulailah bikin pabrik bumbu. Jualan bumbu.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Naik Apollo

Waini sudah punya 300.000 outlet. Begitu cepatnya berkembang.

Pecel Madiun bisa seperti itu. Sekalian memperbaiki standarnya. Cabe mentah di pecel Madiun memang membuat rasanya asli, tapi tidak akan bisa disimpan lama. Akan berjamur. Bahaya. Kelemahan itu harus diatasi.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Debat Santri

Harus ada juga upaya untuk menghilangkan keraguan konsumen akan kualitas kacang tanahnya. Sudah waktunya ada pecel Madiun yang memberikan garansi: kacang tanah yang dipakai merupakan kacang pilihan. Tidak tercampur kacang busuk atau setengah busuk.

Dokter sering mengingatkan bahaya aflatoksin yang ada di kacang tanah yang seperti itu. Pecel harus bebas aflatoksin. Hanya modernisasi yang bisa menghilangkannya.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Matahari Kembar

''Dari tradisi untuk masa kini'' harusnya sudah tidak lagi berhenti sebagai tulisan di kemasan.(Dahlan Iskan)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya