
"Bagaimana kalau suatu saat tiba-tiba jaringan internetnya putus?"
"Kalau itu terjadi mobil ini akan mengurangi kecepatan untuk pelan-pelan minggir lalu berhenti di tepi jalan," kata petugas itu.
Di ruang pajang pabrik ini kami juga diperlihatkan Apollo generasi keenam. Sudah sepenuhnya ''bukan mobil biasa''.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Debat Santri
Sampai generasi kelima, Apollo masih terlihat seperti ''mobil''. Ada setirnya. Ada dashboard-nya. Ada pedal remnya. Ada pedal gasnya. Semua itu sebenarnya tidak diperlukan. Untuk apa? Kan semua itu harus digerakkan oleh orang? Padahal jenis mobil ini dimaksudkan tanpa pengemudi?
Maka di Apollo generasi keenam semua itu hilang: tidak ada setir, tidak ada dashboard, tidak ada pedal gas. Tidak ada pedal rem. Kosong. Melompong. Hanya ada tempat duduk.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Matahari Kembar
Bentuk luarnya pun sudah bukan seperti mobil. Sudah lebih seperti kendaraan siluman. Hanya saja, masih beroda. Dan di roda itu masih ada bannya.
Mobil listrik yang di tahun 2010 masih dianggap mustahil kini sudah mulai merebut dominasi mobil bensin. Mobil tanpa pengemudi mulai dioperasikan secara komersial.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Balik Kucing
Giliran berikutnya, mungkin drone menjadi pengganti mobil.(Dahlan Iskan)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News