Catatan Dahlan Iskan: Naik Apollo

Catatan Dahlan Iskan: Naik Apollo - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Disway

Saya sendiri sibuk mengingat-ingat apa beda dengan yang saya naiki di San Francisco tahun lalu. Tidak beda. Rasanya sudah lebih tidak khawatir apa-apa.

"Mobil tanpa pengemudi ini lebih disiplin. Lebih taat pada aturan lalu lintas. Dibanding mobil yang berpengemudi," ujar staf Apollo yang menerima kedatangan kami.

Karena itu tidak pernah ada kecelakaan yang diakibatkan kesalahan Apollo. Ia sensitif sekali. Pun ketika, suatu saat, ada rombongan kambing melintas di jalan raya. Aman.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Debat Santri

Kenapa ada kambing melintas di jalan raya Wuhan?

"Wuhan ini kota pedalaman. Masih banyak lahan pertanian," katanya.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Matahari Kembar

Saya sudah beberapa kali ke Wuhan. Kali pertama ke Wuhan sekitar tahun 2000. Ke pabrik turbin. Lalu beberapa kali ke sana lagi. Setelah membanding-bandingkan dengan produksi kota lain, akhirnya saya membeli tiga turbin uap dari Wuhan.

Terakhir ke Wuhan tahun lalu. Setelah acara pokok selesai saya minta diantar ke pasar Wuhan. Yakni pasar yang kali pertama ditemukan virus Covid-19. Saya tidak bisa melihat apa-apa. Pasar itu dipagari seng.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Balik Kucing

Saya juga minta diantar ke rumah sakit darurat Covid-19 yang terkenal itu: dibangun hanya dalam waktu satu minggu. Ternyata juga sudah dipagar. Sudah lama tidak dipakai lagi. Rumput di area itu sudah meninggi. Wuhan sudah lama kembali normal.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya