
GenPI.co - HARI PERTAMA di disway.id/listtag/1100/wuhan">Wuhan kami disediakan tujuh mobil. Semuanya tanpa pengemudi. Kami sangat antusias. Berebut naik duluan.
Pagi itu, Selasa, acara pertama kami di Wuhan memang ke pabrik mobil: mobil yang didesain tanpa pengemudi. Namanya Apollo Go.
Yang saya maksud dengan ''kami'' adalah rombongan Disway. Yakni rombongan 26 pengusaha dari berbagai provinsi: Medan, Jabar, Jateng, Jatim, Kaltara, Jakarta.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Debat Santri
Ada dua yang dokter. Ahli kanker dari USU, Medan dan ahli anestesi dari Unair yang bertugas di Semarang.
Ada pengusaha kosmetik. Real estate. Peternak domba dari Blitar. Domba dorper. Ada pula pemilik pabrik mutiara sagu. Merek kucing. Pengusaha beras dari Demak. Konsultan. Percetakan. Sekuritas. Restoran.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Matahari Kembar
Mobil tanpa kemudi itu waini sudah beroperasi di 12 kota besar di Tiongkok. Saya agak heran kok pakai nama berbau Amerika. Saat itu memang belum ada perang dagang antara Amerika dan Tiongkok.
Tahun ini Apollo sudah pula beroperasi di Dubai. Baidu memang terus mencari partner internasional. Tentu kita tidak masuk pilihan –mengingat ruwetnya perkotaan kita. IKN, kalau jadi, mungkin bisa didesain kota pertama yang didarati Apollo.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Balik Kucing
Memang di Wuhan, Apollo baru boleh beroperasi di pusat kota. Itu pun di area radius 10 km. Tapi itu soal waktu saja, sebelum diperluas jangkauannya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News