
Berarti bupati Sikka memang berat. Ia harus menyadari RS Hillers lebih berat dari RS kabupaten lain.
Nama Hillers diambil dari nama dokter misionaris asal Suriname yang pernah mengabdi di Sikka.
Jelaslah bahwa jumlah dokter ahli kian kurang. Kian tahun kekurangan itu kian terasa –kalau tidak ada pemikiran baru di bidang pendidikan spesialis.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Mbak Titiek
Belakangan ini dua nama dokter di Sikka itu jadi bulan-bulanan media. Ada yang menulis: dua dokter itu mogok akibat insentif yang kurang. Kesannya: melanggar sumpah dokter.
Padahal mereka memang sudah berhenti. Yang satu kontrak sudah habis. Satunya lagi sudah berhenti tanpa ada prosedur yang dilanggar.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Nilai Prabowo
Bahkan gubernur baru NTT, asal Flores, mengancam: akan mencabut izin dokter tersebut.
Sebelum ada ancaman gubernur pun, dr Clara sudah mengadukan mereka ke Kemenkes. Mereka disidangkan. Keputusannya: mereka tidak bersalah.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Bulan Ranjang
Jadi, siapa yang salah?
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News