
GenPI.co - Celaka tapi untung. Kapal ferry itu menabrak dermaga. Kapalnya besar. Dermaganya baru. Lokasinya: Merak. Waktu kejadiannya: 13 hari sebelum puncak arus mudik Lebaran 2025.
Untungnya: bisa diperbaiki cepat. Perkiraan semula perbaikan itu perlu waktu lebih dua minggu. Bayangkan rawannya: dermaga terpenting di jalur terpadat mengalami kerusakan.
Untung, bisa dikebut. Tiga hari perbaikan bisa selesai. Dikerjakan siang malam. Secara darurat akan bisa dipakai di puncak arus mudik ke Lampung dan Palembang.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Ketinggalan Malas
Memang stresnya hanya setahun sekali. Tapi kadar stresnya di tingkat yang menjengkelkan.
Ini adalah Lebaran pertama bagi menteri dan wakil menteri perhubungan yang baru. Saat serah terima jabatan kapan itu rasanya sudah sekalian diserahkan segala persoalan keruwetan di arus mudik Lebaran.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Keajaiban KDM
Kalau pun belum, masih ada waktu. Jangan sampai menteri baru harus tidur di dermaga selama seminggu.
Tahun ini ada penambahan dermaga mudik di Selat Sunda. Sekaligus lima dermaga. Lima di sini, lima di sana. Milik swasta: PT Bandar Bakau Jaya (BBJ).
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Damai Bethany
Lokasi dermaga baru itu memang agak jauh dari Merak. Lebih ke utara. Tepatnya di ujung barat laut Banten. Dermaganya tidak menghadap ke Selat Sunda, tapi ke Laut Jawa. Dengan demikian, saat lepas dari dermaga kapal harus memutari dulu tanjung kecil di sudut utara Banten itu.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News