Catatan Dahlan Iskan: Preman Saham

Catatan Dahlan Iskan: Preman Saham - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Disway

Yang berani melawannya hanya satu orang: Al Green. Waktu Trump pidato di depan Kongres Amerika dua hari lalu Green berdiri dari kursinya. Ia anggota Kongres dari Partai Demokrat. Dari Texas. Berkulit hitam.

Tidak hanya berdiri, Green berteriak keras. Sambil menudingkan tongkat penyangga badannya ke arah podium. Trump terus bersemangat pidato. Green terus bersemangat teriak-teriak dan menudingkan tongkatnya.

Pimpinan Kongres, Mike Johnson, memukul-mukulkan palu sidang. Ia minta Green duduk. Green tidak mau duduk. Ia terus meneriaki Trump. Akhirnya Johnson memukulkan palu: minta polisi untuk membawa Green keluar ruangan.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Fikri Jufri

Sebenarnya banyak anggota Kongres yang juga berteriak-teriak: Trump bohong! Sambil mengacungkan poster "bohong". Mereka dari partai Demokrat. Tapi tidak sampai seperti Green.

Waktu Green digiring keluar, anggota Kongres dari partai Republik meneriakkan yel-yel "goodbye". Hampir setiap kalimat pidato Trump dapat sambutan standing applause. Dari separo anggota Kongres. Separonya lagi tidak mau bertepuk tangan, apalagi sambil berdiri. Republik dan Demokrat begitu terbelah.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Lubang Sama

Atas usul seorang anggota Kongres, diadakanlah pemungutan suara: apakah Green perlu mendapat sanksi. Bentuk sanksinya: kecaman. Dilakukanlah voting. Kurang dari 48 jam setelah Green diusir. Sepuluh anggota Kongres dari Demokrat ikut memberikan suara "setuju". Putusan mayoritas: Green harus diberi sanksi.

Bentuk sanksi itu: saat putusan pleno dibacakan, "terdakwa" harus berdiri di ruang pleno itu. Berarti: itulah orang yang mendapat sanksi dikecam. Hanya itu.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Kaya Gila

Green bisa menerima sanksi itu. Tapi ia menyatakan tidak takut untuk melakukan lagi. "Lebih baik ada satu orang yang berdiri seperti saya," katanya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya