
Saya tidak pernah bertanya kenapa tidak lagi. Bahkan tidak tahu kalau pernah pakai itu. Melihat tambak itu pun belum tentu setahun sekali. Rasanya selama 10 tahun terakhir baru empat kali ke sana.
Para petambak tidak perlu membeli alat itu. Cukup sewa bulanan ke eFishery. Sewanya pun --secara teori– bisa dibayar dari hasil penghematan pakan ikan/udang. Tentu konsep ini sangat menarik –kalau benar bisa menghemat.
Nama Huzaifah pun meroket. Tinggi sekali. Ia lulusan ITB angkatan 2007. ITB pun sangat bangga. Apalagi Huzaifah berhasil dipercaya investor. Termasuk investor asing kelas berat. Uang senilai Rp 9,7 triliun pun masuk ke perusahaan itu.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Salah Benar
Lihatlah nama-nama investor ini: SoftBank Group Corp dari Jepang. Temasek Holdings Pte Singapura. G42 milik Sheikh Tahnoon bin Zayed Al Nahyan dari Uni Emirat Arab. Lalu ada Northstar milik Patrick Waluyo Jakarta.
Lihatlah video-video Huzaifah. Ia sangat pandai bicara. Meyakinkan. Idealismenya sangat menonjol: membantu kebangkitan para petambak rakyat. Apalagi bahasa Inggrisnya sangat bagus. Investor asing tidak akan ragu.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Kompor Bahlil
Muda, pintar, inovatif.
Huzaifah pun jadi simbol dua kata mantra: muda dan sukses.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Churchill Jonan
Huzaifah memang lulusan SMA internasional. Swasta. Di Bekasi. Namanya: SMA Islam Internasional PB Soerdirman 2.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News